Hari itu, hujan turun dengan amat deras.
Di rumahnya (seperti butik), Seo Go Eun sedang menggambar
desain baju yang akan dibuatnya dengan serius.
Anak-anak sudah pulang sekolah, mereka membawa payung
sendiri. So ra menanti jemputan ibunya di depan gedung sekolah.
Sementara Go
Eun masih sibuk dengan desainnya.
Mi Ja datang dengan heboh mengatakan bahwa dia dan Go eun memberi
gaun yang salah pada pelanggan.
Mi ja dan go eun menuruni tangga sambil membawa gaun dengan
tergesa-gesa. Go eun bertanya mengapa mereka bisa salah. Mi ja bilang dia
menyerahkannya pada Su Ran.
Go eun mengangkat telepon dari So Ra. Entah apa yang
dikatakan so ra, go eun terkejut. Mungkin so ra mengatakan bahwa ia sudah
menunggu lama.
Go eun datang ke sekolah so ra yang sudah sepi dengan
mobilnya dan dengan terburu-buru tanpa memperhatikan genangan air. So ra
tersenyum melihat ibunya.
Go eun menyuruh so ra
masuk mobil, tetapi so ra tidak mau. Go eun harus keluar mobil dan menjemput so
ra dengan berpayungkan jaketnya.
Di mobil, go eun mengingatkan bahwa tadi pagi ia sudah
menyuruh so ra membawa payung. So ra mengelak dengan berkata tadi pagi belum
hujan. Go eun sedikit memarahi so ra. Go eun mengangkat telepon dari pelanggang
yang gaunnya salah tadi.
Di suatu pernikahan, mempelai wanita sedang berdandan, dia
menangis dan khawatir karena pernikahan tinggal 10 menit lagi dan gaunnya belum
juga datang.
Go eun menggandeng so ra masuk ke gedung dengan
tergesa-gesa.
Akhrnya si mempelai wanita telah memakai gaunnya. Go eun
meminta maaf pada si pengantin atas ketidak profesionalannya. So ra melihatnya
dengan heran.
Si pengantin wanita berteriak heboh. Dia bertanya dimana bunganya (buket bunga yg dibawa pengantin). Min ja turun dari tangga sambil membawa bunga. Yang lain menyuruhnya cepat, tetapi di depannya ada orang yg membawa buket bunga besar.
Go eun menyuruhnya untuk melempar bunga itu, min ja
melemparnya. Go eun berusaha
menangkapnya hingga terjatuh.Dan akhirnya
bunga itu ada ditangkapan so ra yg sama sekali tidak bersiap menangkap.
WEDDING DRESS
Go eun mengantar so ra ke sekolah. Sampai di depan sekolah,
masih didalam mobil, go eun memarahi sora karena jika sora diantar-jemput dia
tidak bisa bekerja. So ra sedikit menimpali.
Go eun menggoda sora dengan menyuruhnya mencium dirinya. Dia
mencondongkan badannya dan melirik sora. So ra mencium ibunya dengan agak ragu.
Go eun menyuruhnya mencium dahi dan bibirnya. So ra hanya mencium dahinya dan
berkata dia akan masuk. Go eun menyentuh anaknya dg sayang.
So ra keluarmobil dan berlari masuk gedung sekolah.
So ra berhenti dan
menengok ke arah ibunya. Go eun melambaikan tangan dan sora tersenyum dan
membalasnya. Setelah berbalik, so ra kelihatan tidak nyaman dengan sikap
ibunya.
So ra melihat murid-murid lain berlatih balet. So ra
kelihatan ingin ikut.
So ra meninggalkan ruang balet tadi dan bersandar di salah
satu pintu. Begitu mendengar suara anak-anak lain, so ra langsung masuk ke
ruangan yg pintunya disandari dia tadi. Mungkin ini sekolah balet, trus so ra
mbolos gitu. Anak-anak itu sepertinya yg latihan balet tadi. So ra mengintip
lewat celah-celah pintu.
So ra mendengar seseorang yg sedang bertengkar dg
pasangannya di telepon. Dia adalah Ji Hoon. Jii hoon ini sepertinya adalah guru
karate/beladiri atau sejenisnyalah. Hehe
Ji hoon bertengkar dengan lebay. So ra mendekatinya. Ji hoon
berbalik dan melihat so ra. Dia jadi salting karena malu. Dia menutupinya dg
pura2 mengepel. Ji hoon dan so ra berpandangan dg heran.
Ji hoon : Siapa kau?
So ra : kenapa menangis ?
Ji hoon berkaca kemudian mengusap wajahnya. Ji hoon
mengalihkan pembicaraan dengan bertanya apa sora mau belajar taekkyeon, mungkin
semacam bela diri. So ra malah mengatakan bahwa ji hoon tidak punya murid.
Ji hoon kesal. “Belum, belum punya, sebentar lagi.”
Mi ja sedang makan2 bersama teman-temannya. Entah makanan
apa itu. Mi ja bertanya memangnya enak makan daging anjing. Temannya menjawab
kenapa memangnya.
Ternyata go eun juga disitu, go eun menimpali mi ja bahwa mi
ja suka daging anjing dan apa masalahnya. Mi ja kesal. Go eun menjawab bahwa
mereka punya alasan untuk memakan ini. Jika go eun beralasan utk kesehatan, mi
ja hanya untuk menikmati rasa.mi ja makan degn kesal. Teman yg satunya, gk tau
namanya. Melerai dengan mengajak mereka segera makan. Go eun tersenyum dan
melahap daging.
Go eun mengunyaah dengan ragu. Mija dan teman tadi
melihatnya dg penasaran. Go eun menelan daging tadi dan mengatakn makanan itu
memang enak dan mengajak mereka makan.
Mereka bertiga sudah selesai makan bersama dan duduk di
gazebo pinggir kolam. Kelihatannya go eun makan banyak. Si teman tadi
membawakan kopi utk mereka.
Go eun menerima telepon. Orang ditelepon berkata sudah
mendapatkan alamat. Entah alamat siapa. Go eun memaksanya untuk memberitahunya
alamat itu.
Mi ja bertanya pada go eun. Go eun terlihat marah dengan
antusias. (Haha bahasa apa ini). Go eun berkata pada hpnya, dia tidak bisa lari
lagi. (mungkin dia itu org yg dicarinya). Go eun pergi meninggalkan dua org
temannya.
Bersambung ~ Part 2
Komentar :
ternyata gk gampang bikin sinopsis. ini sampai segini baru 10 menit saudara2. mungkin saya ngrecapsnya bisa sampai belasan part. haha. kalau udah selesai saya jadiin satu kok. soalnya saya sibuk jadi sedikit2 buatnya.
Happy Reading !!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar